Dalam khazanah seni seni Aceh, dikenal sebuah seni yang disebut dengan Pantôn atau pantun dalam bahasa Melayu. Orang-orang Aceh terdahulu sering ber-pantun ria pada berbagai acara penting dan acara adat seperti acara pesta Intat dara barô atau intat lintô barô. Seni pantun ini masih dikenal luas dalam masyarakat aceh sampai sekarang. Banyak sanggar seni di berbagai lembaga pendidikan formal maupun non-formal yang mengajarkan seni ber-pantun ini. Semua itu dilakukan oleh mereka untuk menjaga budaya Aceh agar tetap lestari. Acara orang berbalas pantun disebut meutaéh pantôn. Tema dari pantun Aceh ini biasanya disesuaikan dengan acara yang diadakan, contohnya jika acara pesta Intat dara barô atau intat lintô barô maka temanya tentang pesan-pesan dalam tata cara berumah tangga yang sesuai dengan tuntunan Islam, seorang berpantun dari mempelai pria dan seorang lagi berpantun mewakili mempelai wanita.
Catt :
Pantôn = pantun
Intat dara barô = prosesi adat mengatar mempelai wanita ke rumah mempelai pria
intat lintô barô = prosesi adat mengatar mempelai pria ke rumah mempelai wanita
meutaéh pantôn = berbalas pantun
